Estimasi
Nilai Ketidakpastian Pengukuran Pada Analisis Gas Standar Autotermal dan
Prereformer dengan Metode Kromatografi Gas
di PT. Kaltim Metanol Industri Bontang
Oleh :
Darmin
Pendahuluan
Latar belakang
Banyak
keputusan penting dibuat berdasarkan hasil analisis kimia khususnya kimia kuantitatif,
misalnya dalam memperkirakan rendemen, dalam menguji kesesuaian materi terhadap
syarat keberterimaan atau batasan nilai, atau untuk memperkirakan nilai
ekonomis suatu bahan. Kapanpun keputusan dibuat berdasarkan hasil-hasil
analisis kimia kuantitatif, adalah penting untuk memperoleh keyakinan kualitas
hasil-hasil pengujian tersebut. Salah satu indikator kualitas hasil-hasil pengujian tersebut adalah adanya suatu estimasi
nilai ketidakpastian.
Selain dipersyaratkan dalam regulasi yang berlaku seperti halnya ISO 17025 klausul 5.4.6 (terutama klausul 5.4.6.2) yang menyatakan: “Laboratorium pengujian harus juga mempunyai dan menerapkan prosedur untuk mengestimasi ketidakpastian pengukuran…”, nilai ketidakpastian memungkinkan pengguna data hasil ukur untuk dapat mengevaluasi kehandalan data, membandingkan data dari beberapa pengukuran terpisah, mengevaluasi keseuaian dengan spesifikasi, dan mengevaluasi kesesuaian data hasil ukur terhadap tujuan penggunaannya(fitnessforpurpose).
Sebagai konsekuensi dari pemenuhan regulasi dan kebutuhan yang semakin meningkat akan kredibilitas laboratorium serta hasil ukur yang dihasilkannya maka penguasaan yang mendalam akan kuantitasi nilai ketidakpastian dalam pengujian kimia analitik menjadi amat diperlukan dan tidak terhindarkan.
Selain dipersyaratkan dalam regulasi yang berlaku seperti halnya ISO 17025 klausul 5.4.6 (terutama klausul 5.4.6.2) yang menyatakan: “Laboratorium pengujian harus juga mempunyai dan menerapkan prosedur untuk mengestimasi ketidakpastian pengukuran…”, nilai ketidakpastian memungkinkan pengguna data hasil ukur untuk dapat mengevaluasi kehandalan data, membandingkan data dari beberapa pengukuran terpisah, mengevaluasi keseuaian dengan spesifikasi, dan mengevaluasi kesesuaian data hasil ukur terhadap tujuan penggunaannya(fitnessforpurpose).
Sebagai konsekuensi dari pemenuhan regulasi dan kebutuhan yang semakin meningkat akan kredibilitas laboratorium serta hasil ukur yang dihasilkannya maka penguasaan yang mendalam akan kuantitasi nilai ketidakpastian dalam pengujian kimia analitik menjadi amat diperlukan dan tidak terhindarkan.
Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat presisi dan akurasi data analisis standar gas Autotermal dan Prereformer di Laboratorium PT. Kaltim Metanol Industry Bontang.
2. Untuk mengetahui besaran nilai ketidakpastian pengukuran pada analisis standar gas Autotermal dan Prereformer di Laboratorium PT. Kaltim Metanol Industri Bontang.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Definisi ketidakpastian (uncertainty) adalah
parameter yang menetapkan rentang nilai yang didalamnya diperkirakan terletak
nilai kuantitas yang diukur. Jadi bisa diartikan bahwa hasil pengukuran
kuantitatif tidak tepat bila dilaporkan sebagai satu angka atau nilai tunggal,
misalnya “kemurnian metanol hasil produksi PT. KMI Bontang 99,999 %”.
Dari hasil pengukuran tersebut kita tidak yakin
bahwa nilai tersebut benar, namun akan lebih yakin jika nilai tersebut adalah
nilai perkiraan. Jika customer yang mengujikan menghendaki pada nilai benar
maka cara yang terbaik adalah dengan melaporkan rentang nilai yang merupakan
batas-batas perkiraan yang mana nilai benar tersebut berada dalam rentang itu.
Dari maksud inilah didalam menentukan dan menghitung rentang nilai tersebut
menentukan nilai ketidakpastian.
Akurasi dan
Presisi
Akurasi adalah kedekatan kesesuaian
antara hasil pengukuran dengan nilai benar dari kuantitas yagg diukur. Akurasi
ini menyatakan ukuran seberapa dekat hasil pengukuran terhadap nilai benar yang
diperkirakan.
Sedangkan presisi adalah kedekatan
suatu rangkaian pengukuran berulang satu sama lain. Presisi merupakan ukuran
penyebaran / dispersi suatu kumpulan hasil pengukuran. Disamping itu presisi
diterapkan pada pengukuran berulang tanpa menghiraukan letak nilai rata-rata
terhadap nilai benar. Presisi sendiri diukur dalam bentuk replicability,
repeatability, reproducibility.
Estimasi Ketidakpastian
Melalui pendekatan sistematik, garis besar
estimasi/evaluasi ketidakpastian adalah mengkuantitasikan kesalahan dan
mengkombinasikan (menggabungkan) kesalahan-kesalahan tadi.
Prosedur mengestimasi ketidakpastian
pengukuran/pengujian meliputi 5 tahapan :
1. Spesifikasi
obyek yang diukur/diuji (specification of the measurand)
2. Identifikasi
sumber-sumber ketidakpastian
3. Kuantifikasi
nilai ketidakpastian
4. Perhitungan
ketidakpastian gabungan (combined uncertainty)
5. Perhitungan
ketidakpastian diperluas (expanded uncertainty)
Metodologi
Ruang Lingkup
Pengukuran
ini dimaksudkan untuk menentukan nilai ketidakpastian yang terdapat dalamperhitungan / analisa gas standar Autothermal dan Prereformer dengan
memperhitungkan semua kemungkinan faktor – faktor ketidakpastian dalam analisa
ini yaitu kepresisian metode, purity gas standar, akurasi metode dan presisi
instrumen.
Prinsip Analisa
Dasar pemisahan kromatografi gas ialah penyebaran cuplikan di antara fasa diam yang permukaannya relatif luas dan fase bergerak berupa gas yang menelusuri fase diam. Pelarut atau fasa diam akan menahan komponen secara selektif berdasarkan koefisien distribusinya sehingga terbentuk pemisahan setiap komponen. Waktu retensi pemisahan setiap komponen bersifat spesifik dan merupakan dasar analisis kualitatif dan luas kurva hasil pemisahan tiap komponen berbanding lurus dengan konsentrasinya yang merupakan dasar analisis kuantitatif secara kromatografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar