Jumat, 11 Mei 2012

LEADERSHIP : What Makes A Great Leader


Apa yang ada dipikiran kita  untuk membuat seseorang menjadi pemimpin besar? Siapakah yang  layak menjadi seorang pemimpin besar? Kualitas apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin besar?  Kita tahu  bahwa tidak semua manusia terlahir untuk menjadi seorang pemimpin ? Tapi satu hal yang  kita harus tahu bahwa setiap manusia memiliki potensi, bakat, kemampuan, dan kapasitas yang unik, secara pribadi. Namun, sangat menyedihkan kalau kita tidak mengembangkan potensi yang ada didalam diri kita dan tidak melakukan apa-apa.

Dan banyak sekali orang ingin menjadi pemimpin besar  tetapi sedikit sekali mereka yang berhasil.  Karena mereka tidak menggali potensi yang ada didalam diri mereka. Karena potensi tidak dapat terwujud tanpa bentuk. Seperti beton, potensi harus dicurahkan ke dalam suatu wadah, sesuatu yang dapat memberi bentuk pada potensi itu dan membuat menjadi berguna. Bentuk apakah yang di pakai sebagai tempat untuk mencurahkan potensi ?    Keputusan – keputusan . Untuk mengembangkan potensi yang benar kita harus membuat suatu rencana,memiliki tujuan,ide, atau visi yang besar dan mengambil tindakan. Potensi adalah harta yang tidak ternilai seperti emas. Dan kita semua memiliki emas yang terpendam didalam hidup kita dan kita harus menggali dan mendapatkannya.

Howard Schultz, the CEO of Starbucks, dalam bukunya  “Lessons From the Top: The Search for America's Best Business Leaders”, membuat observasi sebagai berikut :

“I think it's very difficult to lead today when people are not really truly participating in the decision. You won't be able to attract and retain great people if they don't feel like they are part of the authorship of the strategy and the authorship of the really critical issues. If you don't give people an opportunity to really be engaged, they won't stay."”

Sebagai seorang pengusaha dengan karyawan, salah satu tujuan utama Anda adalah terutama  untuk menarik dan mempertahankan pekerja termotivasi.  Patty Vogan,  salah satu  pemilik dari Victoria Coaching dan juga  chairman dari organisasi CEO terbesar di dunia, TEC International, menjelaskan lima kunci yang akan membantu Anda menjadi seorang pemimpin yang besar.




Kunci # 1: Anda harus memiliki visi. Kita semua pernah mendengar pepatah "Anda harus berdiri untuk sesuatu, atau Anda akan gagal dan jatuh" Tapi apakah maksudnya itu? Sebagai seorang pemimpin, Anda harus belajar untuk mengkomunikasikan visi atau visi dari perusahaan Anda untuk orang yang Anda ingin mengikuti Anda. Tapi bagaimana bisa Anda melakukannya?
• Belajar untuk melukis  dengan kata-kata. Berbicaralah, menulislah, menggambarlah, atau sentuhlah.  Apapun metodenya  untuk dapat  membuat sebuah  gambar, lakukan hal itu. Seperti yang mereka katakan, " A picture is worth a thousand words."
• Mintalah setiap manajer lainnya di perusahaan Anda untuk memberitahu Anda, dalam kata-kata mereka sendiri, tentang visi perusahaan. Seberapa jauhkah Anda berpikir mereka mengerti? Apakah tim Anda pada pengertian yang sama seperti Anda?
• Ketika Anda bekerja, visi perusahaan Anda harus berada dalam pikiran Anda setiap hari, dan Anda harus mengevaluasi kembali kadang-kadang sehingga tetap teraplikasi dengan perubahan zaman di mana kita hidup. Dan ingat, staf Anda harus sama terlibat sebagai Anda dalam menjaga visi itu tetap up to date . Pastikan mereka terlibat di dalamnya.

Kunci # 2: Anda harus memiliki gairah (passion). Pikirkan para pelaut yang bepergian dengan Christopher Columbus atau Leif Ericsson untuk mengeksplorasi wilayah yang belum dipetakan. Gairah pemimpin mereka mengilhami mereka untuk menghadapi tantangan baru dan sangat berbahaya.
Untuk membangun sebuah tim manajemen yang luar biasa, Anda harus menyalakan terus "api di perut mereka," supaya mereka merasakan suatu  gairah tentang perusahaan dan juga  visi dari pemimpin. Gairah adalah suatu bagian penting dari menjadi seorang pemimpin besar,  jika Anda tidak memilikinya, Anda tidak bisa menjadi pemimpin besar. Bayangkan semua pemimpin besar yang ada  sepanjang zaman dan coba sebutkan nama yang tidak memiliki gairah.
Dan gairah ini menular.  Ketika Anda berbicara tentang visi Anda untuk perusahaan, biarkan gairah Anda untuk menular pada orang yang mendengar.  Orang lain akan merasakannya. Jika Anda tidak memiliki gairah untuk visi Anda, maka  Anda perlu menciptakan kembali suatu  visi yang memang membuat anda bergairah.

Kunci # 3: Anda harus belajar untuk menjadi pembuat keputusan besar. Bagaimana keputusan besar  tersebut diambil dalam perusahaan Anda? Bagaimana proses Anda untuk memutuskannya? Sebagai contoh, apakah Anda berbicara dengan tim manajemen dan membuat daftar pro dan kontra untuk membantu Anda membuat keputusan yang terbaik? Mungkin Anda melakukan analisis biaya. Atau apakah Anda membuat timeline untuk strategi implementasi, proses dan waktu?
Tentunya  Anda tidak ingin menjadi salah satu dari pemimpin-pemimpin yang tidak pernah berkonsultasi  sebelum membuat keputusan, kemudian mengumumkan perubahan pada hari berikutnya dan akhirnya  menjadi frustrasi ketika tidak ada mengikutinya. Jika Anda salah satu dari mereka, Anda perlu  menerapkan suatu  proses melakukannya. 
Sistem  dibawah ini dapat Anda gunakan untuk menjadi pembuat keputusan yang lebih baik. Sistem  ini disebut Q-CAT:
• Q = Cepat. Jadilah cepat tapi tidak tergesa-gesa.
• C = Berkomitmen. Jadilah berkomitmen terhadap keputusan Anda, tetapi tidak kaku.
• A = Analitik. Jadilah analitis, tetapi tidak lebih menganalisis (analisis terlalu banyak dapat menyebabkan kelumpuhan.)
• T = Thoughtful. Jadilah bijaksana dalam  semua hal yang penting, tapi jangan obsesif.
Bila Anda menggunakan Q-CAT, itu akan membantu Anda untuk memutuskan kapan membawa orang lain ke proses tersebut dan apa langkah-langkah yang  perlu diambil untuk membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.

Kunci  # 4: Anda harus menjadi pembangun tim. Untuk menjadi seorang pemimpin besar, Anda harus mengembangkan sebuah tim besar . Tapi bagaimana Anda melakukan itu? Anda dapat memulai dengan menyerahkan tanggung jawab kepada tim dan membiarkan tim Anda untuk menjalankannya. Ajarkan tim Anda untuk menggunakan Q-CAT sistem pengambilan keputusan dan memberi mereka kebebasan untuk bekerja melalui keputusan mereka sendiri.
Ketika sepertinya semua tidak sesuai dengan dead line yang diharapkan,  inilah waktunya Anda tetap berkata  bahwa  Anda percaya mereka mampu, untuk membiarkan mereka tahu bahwa Anda mendukung mereka dan siap untuk membantu. Juga  bersiaplah untuk mengubah rencana dan membuat yang baru. Jangan lupa tetap menggunakan humor untuk menjaga semangat tim Anda selama krisis ini. Ketika terjadi sesuatu yang sulit, tim Anda akan melihat Andalah yang membuat  mereka kuat dan terus bertahan.

Kunci  # 5: Anda harus memiliki karakter. Tanpa karakter, semua  "kunci" yang lain ini akan menjadi  sia-sia. Itu karena kekuatan karakter dan keterbatasan pribadi Anda memainkan peran penting dalam gaya kepemimpinan Anda. Pertanyaan sebenarnya adalah, apakah Anda menyadari apa peran yang mereka mainkan? Semua pemimpin besar telah mengambil langkah-langkah untuk belajar tentang kepribadian individu mereka dan bagian apa yang dimainkannya dalam gaya kepemimpinan mereka.
Jadi apa gaya kepemimpinan Anda? Jika Anda tidak tahu, ada  begitu banyak penilaian gaya kepemimpinan yang tersedia. Ini cara yang baik untuk melakukan "cek karakter" pada diri sendiri dan keterampilan kepemimpinan Anda. Kemudian, setelah Anda melakukan penilaian, tanyalah pada diri sendiri adalah, apakah Anda merasa karakter  anda sesuai dengan  penilaian tersebuta?  Dalam belajar menjadi seorang pemimpin besar, langkah pertama adalah terbuka terhadap  semua umpan balik tentang diri Anda sebagai seorang pemimpin.

Coach Margetty Herwin,  Certified Master Coach dari  Life Coach, Executive Coach, Business and Money Coach  dalam seminar bertemakan leadership yang diselenggarakan  beberapa waktu lalu, menyebutkan 10 tipe pemimpin selevel presiden direktur dibawah ini, yang sukses dengan bisnisnya.

1. Tipe Inovator
Terdapat sejumlah nama yang termasuk tipe pemimpin kaya inovasi ini. Sebut saja Steve Jobs, Co-Founder, Chairman & CEO, Apple, Inc atau Mark Zuckerberg, Founder & CEO Facebook. Kedua nama ini memiliki gaya kepemimpinan yang serupa tapi tak sama. Satu-satunya kesamaan mereka adalah inovasi yang diciptakan, dan menghasilkan bisnis beraset besar.

* Mark Zuckerberg, pebisnis muda kelahiran New York, 1984
Gaya kepemimpinan: Perfeksionis, pendobrak, dan kreatif.
Kekuatan kunci: Menggabungkan kemampuan teknis yang tinggi, bidang TI, dengan komunitas sosial.
Keputusan besar: Drop out dari kampus dan menciptakan Facebook.

* Steve Jobs, lahir pada 1955 di San Fransisco
Gaya kepemimpinan: Visioner, kreatif dan mandiri, otokratik.
Kekuatan kunci: Memiliki pemahaman naluriah terkait terhadap teknologi.
Keputusan besar: Mengembangkan iPod dan iTunes.

2. Tipe Pionir
Michael Dell (CEO Dell Inc), lahir di Houston, 1965
Gaya kepemimpinan: Tidak egois, tidak mengeksklusifkan diri, melayani.
Kekuatan kunci: Berpikir lebih jauh ke depan dan tidak konvensional.
Keputusan besar: Menjual produk Dell dari pintu ke pintu.

3. Tipe Motivator
W. James McNerney, Jr (CEO The Boeing Company) lahir di Rhode Island, 1949
Gaya kepemimpinan: Inspirasional, penuh rasa ingin tahu, visioner, individu yang efektif.
Kekuatan kunci: Mampu maksimalkan potensi SDM-nya.
Keputusan besar: Bergabung dengan GE Asia dan menjadi mendunia karenanya.

4. Tipe Organizer
Fred Smith (pendiri, Chairman & CEO FEDEX), lahir di Mississippi, 1944
Gaya kepemimpinan: Visioner, berani mengambil risiko, ulet.
Kekuatan kunci: Jeli melihat peluang.
Keputusan besar: Menciptakan integrasi sistem pengiriman udara.

5. Tipe Ahli Strategi
Warren Buffet (pendiri, Chairman & CEO, Berkshire Hathaway) lahir di Omaha, 1930
Gaya kepemimpinan: Tak pernah berasumsi.
Kekuatan kunci: Cerdas membuat perhitungan bisnis.
Keputusan besar: Sukses mengenalkan bisnis portal (dotcom).

6. Tipe Membangun
Carlos Ghosn (President & CEO, Nissan & Renault), lahir di Porto Veho, Brazil, 1954
Gaya kepemimpinan: Menggunakan pendekatan langsung, mengubah masalah rumit menjadi solusi praktis.
Kekuatan kunci: Pengorganisasan, disiplin.
Keputusan besar: Melawan arus dalam merger antara Renault dengan Nissan.

7. Tipe Penilai
Jack Welch (Chairman & CEO General Electric) lahir di Massachussetts, 1935
Gaya kepemimpinan: Terus terang, tegas, fokus. 
Kekuatan kunci: Lahir sebagai pemenang.
Keputusan besar: Pengurangan kerja dan divestasi.

8. Tipe Visioner
* Lew Frankfort (Chairman & CEO Coach Inc) lahir di New York, 1947
Gaya kepemimpinan: Teliti, bersemangat, berorientasi pada tujuan
Kekuatan kunci: Mengenalkan dan mengadaptasi teknik operasional pemerintahan dengan SOP dari Coach.
Keputusan besar: Merekrut Tommy Hilfiger sebagai desainer

* JW Marriott, Sr (pendiri & CEO Marriott Company) lahir di Marriott, Utah, 1900
Gaya kepemimpinan: Kokoh, sistematis, perfeksionis, perhatian.
Kekuatan kunci: Mengeksplorasi cara untuk ekspansi dalam mengubah dunia.
Keputusan besar: Menciptakan bisnis katering penerbangan udara.

9. Tipe Kontroversial
Rupert Murdoch (Chairman & CEO News Corp) lahir di Melbourne, Australia, 1931
Gaya kepemimpinan: Ambisius, terikat, tegas sebagai penentu.
Kekuatan kunci: Mengkombinasikan uang, relasi dan itikad untuk memberikan penentuan harga di pasar bebas.
Keputusan besar: Mempertahankan kontroling yang efektif di perusahaan media miliknya.

10. Tipe Penakluk Dunia
Howard Schultz (Chairman & CEO Starbucks)
Gaya kepemimpinan: Inspirasional, berpegang teguh, antusias, kharismatik.
Kekuatan kunci: Bakat marketing dan wawasan tentang peluang kesempatan.
Keputusan besar: Beralih dari kebijakan konvensional dalam menciptakan kopi yang mendunia.




Beberapa contoh di bawah ini juga merupakan contoh  dari  para CEO yang ada di Indonesia, sebagai berikut :

Betti  Alisjahbana, wanita pertama yg dipercaya memimpin IBM kawasan  Asia Pasifik. Didukung pengalaman lebih dari  20 tahun  berkecimpung di dunia teknologi  informasi,  Betty membagikan  tipe kepemimpinannya  yang mampu menciptakan budaya kinerja tinggi IBM yaitu dalam hal :
Membangun bisnis dengan fondasi misi dan nilai2
Menciptakan organisasi yg gesit dan tampil prima
Menciptakan budaya melayani dan terus menerus belajar tanpa  henti

Fransiscus  Welirang ,Vice President  Direktur  Indofood,  memiliki  kepemimpinan yang  membawa Bogasari senantiasa bertransformasi dan atau terus menerus melakkan perubahan demi perubahan yang meliputi segenap hal strategis bg psh. Indofood memiliki resep tersendiri dalam melakukan leadersip transformation , yaitu dengan menggunakan 8 principles of transformation  yang terdiri atas hal-hal sebagai berikut :
Principles of  historical forces
Principles of clarity of purposes
Principles of desirable end state
Principles of power of the will
Principles of sustainable profitability
Principles of challenges and constraint
Principles of the key
Principles of the change of friendliness

Stanley Setia  Atmadja, CEO  PT Adira Dinnamika Multifinance. Dimulai  sejak kepemimpinannya di  tahun  1991 telah  berhasil merubah  perusahaan tersebut  yg tadinya hanya berfokus keuntungan jangka pendek, dimana semua urusan ditangani sendiri,  juga porttfolio  bisnis, jaringan dan man power masih minim menjadi perusahaan kelas dunia.  Dengan growth  strategy  yang dia miliki, maka  dia memutuskan utk mengelola  perusahaannya secara profesional  seperti perusahaan  kelas dunia. Sehingga  dicanangkan visi yg baru yaitu, menjadi perusahaan pembiayaan kelas dunia, sehingga semua misi dan nilai2nya pun berubah. 

Belajar  dari berbagai tipe dan contoh di atas kekuatannya adalah bahwa mereka menggembangkan potensi yang ada didalam diri mereka dan tidak ada kata menyerah ,  disiplin yang tinggi, motivasi yang kuat, kreativitas yang tinggi, kejujuran, integritas,  berani, bertanggung jawab, dan lain sebagainya. Semua yang ada didalam diri kita perlu dikembangkan sehingga kita dapat melihat keberhasilan dan itu adalah suatu kebahagian yang tidak ternilai. 

Jadi, apakah Anda seorang pemimpin besar? Atau apakah Anda memiliki keinginan untuk menjadi seorang  pemimpin yang besar? Ingat, seorang pemimpin besar adalah seseorang yang memiliki visi yang jelas dan dapat mengubah visi itu menjadi gambaran yang jelas sehingga orang lain dapat melihat. Ketika Anda berbicara tentang visi Anda, itu harus dengan hasrat Anda rasakan dalam hati Anda, gairah yang menciptakan antusiasme yang akan membuat tim Anda ingin untuk bergabung. Ketika keputusan besar perlu dibuat, Anda harus mendorong semua orang untuk menggunakan sistem Q-CAT dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri. Dan Anda harus terus-menerus menilai karakter Anda sendiri dan tidak pernah berhenti tumbuh, pribadi atau profesional.

Sumber : Vibizmanagement .com

LEADERSHIP : How To Develop Our Leadership Skills ?



 Apakah kita terlahir sebagai seorang pemimpin? Pertanyaan itu sering terbersit dalam hati hampir semua orang.  Dan itu adalah hal yang wajar. Bahkan banyak ahli kepemimpinan yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Tapi bila kita telusuri lagi maka yang kita lebih lagi mengerti adalah bahwa manusia itu  dilahirkan dengan memiliki ciri-ciri seorang pemimpin didalam dirinya, tetapi untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinannya maka manusia itu sendirilah yang  harus mengembangkannya dengan di dukung suatu dorongan dari dalam yang kuat untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang ada didalam dirinya.  Hal ini bukanlah merupakan persoalan yang mudah tapi bukan juga merupakan persoalan yang sulit. Di perlukan suatu semangat dan gairah yang akan membawa kepada pengaruh yang positif baik bagi kita sebagai pemimpin maupun orang lain sebagai anak buah/karyawan kita.

Selain itu di sisi yang lain adanya  mitos mengenai pemimpin yaitu pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak telah  mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam suatu organisasi.

Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons , dan the Intensity. Pertama,  Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin

Kedua, Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya.

Ketiga, Mitos the Intensity -  berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.

Yang sering terjadi  adalah bahwa sebagai seorang pemimpin  kita telah berusaha untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, tetapi ternyata kita ada pada titik-titik tertentu dan tidak berkembang. Kita melihat bahwa mulai terjadi keluhan atau pemberontakan-pemberontakan kecil yang dilakukan oleh bawahan/anak buah kita. Kita mendapatkan sepertinya kita tetap berhadapan dengan tembok yang sulit untuk di tembus dan kita ada pada titik jenuh untuk berkembang sebagai seorang pemimpin. Sering kali sebagai seorang pemimpin sadar atau tidak sadar kita  telah melakukan kesalahan fatal dengan berubah menjadi pemimpin yang mau-maunya sendiri. Robert K. Greenleaf, seorang  ahli leadership menyatakan :  ”The only test of leadership is that somebody follows.” Satu-satunya tolak  ukur  dapat dilihat apakah kita seorang pemimpin yang baik adalah ketika kepemimpinan kita itu dapat di ikuti oleh orang lain, yang dimaksud disini adalah karyawan/anak buah kita tunduk dan mentaati ketetapan yang telah kita tetapkan.

Pada kenyataannya, ada banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan kita, baik di dalam perusahaan  dan diluar perusahaan kita.  Seperti misalnya pengembangan dari luar dimana  kita dapat mengikuti seminar-seminar atau workshop-workshop dan bila yang dari dalam sendiri kita dapat belajar dari situasi yang ada, hanya yang diperlukan adalah di mana kita mau untuk belajar  dan mau untuk di kembangkan. Dalam hal ini sebagai seorang pemimpin sangatlah perlu untuk mengembangkan ketrampilan kepemimpinan didalam dirinya. Dan sebagai manusia tidak pernah ada kata terlambat, sekalipun mungkin kita telah lama menjadi seorang pemimpin atau baru menjadi seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan. Tetapi paling tidak kita dapat berkembang dalam  hal memimpin akan diri kita sendiri.

Tentunya menjadi pemimpin tidak dapat dengan tiba-tiba. Menjadi pemimpin harus melalui proses mulai belajar cara menjadi pemimpin yang baik dan bermanfaat. Untuk itu, kita harus mempelajari apa saja sifat kepemimpinan secara umum yang sangat  berguna bagi pemimpin. Sehingga kita dapat belajar memahami dan mulai mempraktekkan diri sebagai pemimpin serta mengembangkannya sebagai calon pemimpin masa yang akan datang. Sifat-sifat kepemimpinan yang perlu kita kembangkan adalah sebagai berikut :

1. Keinginan untuk menerima tanggung jawab
Seorang pemimpin harus menerima tanggung jawab. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus mengetahui apa saja yang harus dilakukan, apa saja yang dipunyai dan mengetahui setiap resiko dari setiap pekerjaan. Belajarlah menjadi pemimpin dengan tidak mengulang kesalahan yang sama, dan mulai sekarang belajar menerima tanggung jawab.

2. Mencapai tujuan yang realistis
Seorang pemimpin dalam menetapkan tujuan harus wajar dan dapat dilaksanakan. Pengertian wajar dan dapat dilaksanakan adalah keinginan tersebut masih dalam kemampuan untuk dilaksanakan. Kita harus membuat tujuan yang realistis, dapat dicapai dan terus ditingkatkan. Mulailah belajar memimpin dengn membuat tujuan yang realistis sesuai dengan kemampuan dan keinginan Anda.

3. Bekerja keras dan bekerja cerdas
Seorang pemimpin harus bekerja keras dan rajin. Pemimpin pasti menjadi contoh, apabila dia malas, sering terlambat, maka anak buahnya akan mengikuti. Bagi pemimpin, bekerja keras tidak cukup. Seorang pemimpin juga harus bekerja dengan cerdas, yaitu bekerja dengan strategi dan otak, bukan dengan otot saja.

4. Bersikap obyektif
Seorang pemimpin harus bersikap obyektif yaitu mengambil keputusan berdasarkan fakta, dan data serta rasioanl, dan bukan emosional serta bias. Seorang pemimpin tidak boleh gampang marah dan pilih kasih, memihak salah satu dan lain-lain. Pemimpin harus mengayomi seluruh anak buahnya, dan harus menempatkan setiap anak buahnya dalam kedudukan yang sama. Pemimpin harus mempunyai alat ukur yang sama untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan setiap anak buahnya dan tidak menggunakan standar ganda.

5. Dapat menentukan skala prioritas
Kita mengetahui bahwa apa yang kita miliki sangat terbatas, dan keinginan kita tidak terbatas. Oleh sebab itu kita harus menentukan prioritas. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua keinginan dapat dilaksanakan. Yang terpenting dari seorang pemimpin adalah dapat membuat keputusan yang dapat diterima semua pihak. Bagaimana membuat skala prioritas, yaitu yang terpenting bagi organisasi dalam jangka panjang.

6. Kemampuan untuk komunikasi
Seorang pemimpin mencapai tujuan melaui orang lain. Oleh sebab itu, setiap pemberian informasi, perintah atau permintaan harus dapat dimengerti dengan baik oleh orang lain. Seorang pemimpin harus dapat menyampaikan gagasannya kepada orang lain dengan jelas baik lewat tulisan, ucapan atau perbuatan.. Mulailah menjadi pemimpin dengan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Jangan takut berbicara, tetapi berbicaralah dengan baik dan benar, sehingga orang suka kepada Anda.

7. Berorientasi ke masa depan
Seorang pemimpin tidak boleh hanya berorientasi jangka pendek. Seorang pemimpin harus berpikir jangka panjang, berpikir bagaimana kondisi untuk 5 – 10 tahun mendatang. Seorang pemimpin dengan menggunakan data dan fakta dapat memprediksi keadaan masa mendatang, dan untuk menang, seorang pemimpin mempersiapkan dari sekarang.

8. Mampu membimbing
Seorang pemimpin harus mempunyai sifat untuk membimbing dan mengarahkan anak buah. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan karena kemampuan anak buah dan masalah yang dihadapi berbeda-beda. Kemampuan membimbing dan mengarahkan perlu dikembangkan dan ditingkatkan sehingga setiap anak buah mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Seorang pemimpin juga harus mampu memberikan motivasi kepada anak buahnya sehingga anak buahnya ingin bekerja keras setiap hari.

9. Berlaku secara bijak dengan kekuasaan
Banyak pemimpin besar yang akhirnya jatuh karena tidak bijak menggunakan kekuasaan. Kekuasaan yang besar cenderung sewenang-wenang dan korup. Inilah awal keruntuhan dari kepemimpinan. Apabila kita ingin menjadi orang sukses, sudah sepantasnya kita mengendalikan nafsu untuk tidak sewenang-wenang dan korup. Mulailah belajar dengan bijak terhadap kekuasaan pada diri sendiri dan organisasi.

Selain itu berikut adalah  7 daftar check list untuk kita dapat mengetahui  apakah kita sebagai seorang pemimpin telah mengembangkan jiwa kepemimpinan kita kearah yang lebih baik, menurut  Robert K. Greenleaf :

1.       Mengetahui apa yang orang pikirkan tentang gaya manajemen. Maksudnya disini adalah Biarkan tim/anak buah  kita memberikan pendapat/kritikan yang membangun.  Sebuah lingkungan yang santai dan terbuka yang kita berikan akan membantu menarik keluar pendapat jujur mereka.
2.       Dengarkan  dengan baik-baik:  ketika anggota tim/anak buah  kita berbicara kepada  kita tentang semua kekhawatiran kerja atau masalah yang ada di dalam kehidupannya dimana terkait mereka, mendengar mereka mengungkapkannya keluar dari hati mereka. Kita bisa menunjukkan rasa empati kita, menyarankan alternatif/ memberikan solusi bila diperlukan dan menciptakan harmoni dalam lingkungan kerja.  PEMIMPIN BESAR adalah pendengar yang  baik bagi orang lain.
3.       Komunikasi  efektif. Membiasakan berkomunikasi dengan efektif sehingga menghasilkan kekompakan yang positif dilingkungan kita, dan bertanggung jawab penuh untuk keputusan yang telah disepakati bersama. Seringkali disinilah letak kelemahan seorang pemimpin yaitu tidak terjalinnya komunikasi yang baik dengan anak buah/anggota timnya. Sebagai seorang pemimpin kita harus dapat mengkomunikasikan apa yang ada didalam pikiran kita karena tidak semua orang dapat mengenal dan memahami akan jalan pemikiranpemimpinnya. Selalu ulangi pesan yang hendak kita sampaikan untuk membuatnya terdengar positif. Miliki prinsip bahwa Komunikasi yang efektif adalah seni.
4.       Miliki sikap low profle:  Sikap low profile merupakan sebuah bagian integral dari keterampilan kepemimpinan yang berkembang dengan cara belajar untuk menghormati kemampuan anak buah / anggota tim kita. Biarkan anggota tim/anak buah kita  mengambil keputusan atas masalah-masalah tertentu. Memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mengerjakan pekerjaan mereka, jangan menjadi pengawas mereka.
5.       Memimpin dengan memberi contoh: Kita sudah sering membaca/mendengar akan pendapat ini. Tetapi memang ini adalah cara yang paling tepat untuk membuat anak buah/tim kita menjadi percaya penuh pada integritas kita, dan bahwa kita benar-benar melaksanakan apa yang kita katakan.
6.       Kepemimpinan berbagi: Maksudnya disini adalah sebagai pemimpin kita dapat mendistribusikan tugas-tugas di antara anggota tim/anak buah kita tergantung pada situasi dan kekuatan masing-masing individu. Kita akan  menjadi pemimpin yang lebih baik dengan melibatkan lebih banyak orang dalam proses kepemimpinan kita.
7.       Evaluasilah akan keberhasilan kita sebagai seorang pemimpin  bersama-sama dengan anggota tim/anak buah kita: tanggung jawab utama kita adalah untuk memastikan keberhasilan dan pengembangan anggota tim/anak buah kita. Fokuslah  pada membangun keterampilan mereka karena ini akan meningkatkan motivasi dan kinerja mereka. Ingat, kesuksesan mereka adalah milik kita juga.

Kepemimpinan kita tidak dapat bekerja tanpa adanya saling menghormati satu sama lain. Sebagai seorang pemimpin kita harus mau memberikan untuk mendapatkannya kembali. Saya yakin kita semua pernah mendengar itu sebelumnya. Apa yang memisahkan seorang pemimpin yang baik dari seorang pemimpin besar, yaitu apabila pemimpin itu menghormati  keberadaan dari anak buah/ anggota timnya.  Ingatlah akan hal ini, sebuah kepemimpinan tidak semuanya  tentang kita, jika kita tidak memiliki siapapun untuk mengikuti kita, maka kita tidak dapat memimpin.

Beberapa sifat yang diperlukan seorang pemimpin dan  7 check list  diatas dapat menjadi acuan yang baik untuk men-check apakah kita telah menjadi seorang pemimpin yang mau untuk berkembang dan menjadi pemimpin yang profesional atau kita lebih memilih untuk menjadi pemimpin yang kolot atau tidak mau berkembang sesuai dengan perkembangan jaman yang ada.

Sumber : Vibizmanagemen.com

LEADERSHIP : Tips Sukses Berkomunikasi Sebagai Pemimpin


Rahasia kesuksesan seorang pemimpin tidak terlepas dari  kemampuan berkomunikasi. Sadar atau tidak sadar setiap individu yang hidup didunia ini  setiap harinya pasti harus dan selalu berhubungan dengan orang lain. Dan yang saya tahu bahwa mayoritas seorang pemimpin ataupun orang yang sukses baik sukses dalam masalah financial, keluarga maupun di sekolah adalah orang yang pandai berkomunikasi dan pandai berbicara.

Permasalahannya adalah apakah semua orang yang mungkin sekarang kurang pandai berkomunikasi / berbicara bisa jadi pandai berkomunikasi dan berbicara dengan baik dan jelas bahkan di depan umum sekalipun ?

Berdasarkan kenyataan / fakta yang ada bahwa  pandai berkomunjikasi atau Berbicara BUKANLAH BAKAT atau Anugerah yang hanya di berikan kepada beberapa orang saja, siapapun itu bisa menjadi pandai berkomunikasi / berbicara jika mereka tahu caranya..

Kenapa seorang presiden Bung Karno begitu banyak di sukai banyak orang ?

Bagaimanakah seorang pasangan bisa awet hubungannya sekalipun harus berhubungan jarang jauh  dan tetap harmonis? Bagaimanakah ketika kita berbicara dengan orang lain itu bisa asyik didalam perbincangan nya satu dengan yang lain ?

Atau sebaliknya kadang kita menemukan juga bahwa suatu organisasi atau perusahaan yang besar kadang kala ada masalah kecil yang ketika dibahas menjadi meluap begitu besar ?

Suatu pasangan suami istri yang baru menikah akhirnya ingin bercerai, mungkin banyak faktor yang menyebabkan suatu hubungan berakhir, dari sekian banyak faktor salah satu pemicunya pasti ada ?

Coba jawab pertanyaan di bawah ini :
1.    Ketika Anda butuh karyawan kira-kira siapa yang akan anda pilih ??  Orang yang pandai berbicara dan semangat atau tidak ? Mengapa ?

2.    Ketika Anda butuh rekan dalam berbisnis kira-kira siapa yang akan anda pilih ??  Orang yang pandai berbicara dan semangat atau tidak ? Mengapa ?

3.    Ketika Anda butuh teman curhat kira-kira siapa yang akan anda pilih ?? Orang  yang pandai  dan semangat atau tidak ? Mengapa ? Saya kira anda akan pilih orang yang pandai berbicara dan semangat, So, Jadilah orang yang pandai berbicara & semangat mulai hari ini!

 APAKAH SEMUA ORANG BISA PANDAI BERKOMUNIKASI / BERBICARA ?

Cobalah anda menjawabnya ?
Apakah anda pernah mendengar sebuah nama "Au Tung Desem Waringin" ? jika belum saya akan memberitahukan anda bahwa beliau adalah seorang anak muda yang tidak pandai berbicara beberapa puluh tahun lalu, beliau sangat takut sekali berbicara di depan umum, konon katanya beliau akan keringat dingin jika berbicara dengan banyak orang TAPI saat ini tidak lagi!.. Beliau adalah seorang pembicara terbaik No. 1 di Indonesia, pernah mendapatkan rekor MURI, salah satu pembicara terbaik dan tersibuk di Indonesia  (saking sibuk biasanya beliau naik helikopter dari suatu tempat ke tempat lainnya karena jadwal seminar yang padat)‚ Loh kok bisa ??  Ya, dia bisa merevolusi hidupnya dari seorang yang gugup berbicara menjadi orang yang HANDAL berbicara.. semua ada cara dan ilmunya jika anda punya kemauan untuk berubah!!! Bagaimana menurut anda ? Jawabannya apa ? Apakah semua orang bisa pandai berbicara walau mulanya tidak pandai berbicara ? Anda tahu jawabannya..

APAKAH DENGAN PANDAI BERKOMUNIKASI / BERBICARA BISA MERUBAH HIDUP KITA ??

Pertanyaan yang sangat mudah bagi saya dan bagi anda tentunya,

Siapapun tahu bahwa komunikasi adalah hal yang terpenting yang bisa mempengaruhi kesuksesan kita, saya kira jika Anda bisa berbicara dengan baik dan menyenangkan saya yakin Anda akan banyak di sukai oleh banyak teman-teman Anda, Anda akan menjadi jauh lebih sukses lagi baik di bidang karir maupun di kehidupan Anda sehari-harinya.

Bersyukurlah Anda yang fisiknya normal, jangan pernah Anda marah dan merasa kecewa terhadap diri Anda sendiri karena saat ini Anda punya semua hal yang di butuhkan agar Anda sukses di kehidupan maupun di karir Anda.  Untuk menjadi sukses dan kaya tidak sepenuhnya di butuhkan uang atau modal yang banyak tetapi permasalahannya banyak orang yang menganggap di butuhkan modal yang besar untuk menjadi kaya (tidak sepenuhnya benar kata Robert Kiyosaki), kebanyakan orang lupa dan tidak sadar bahwa untuk menjadi sukses dan kaya salah satu pengaruh besarnya sudah diberikan oleh Sang Pencipta di dalam diri kita, Lihat tangan Anda, kaki Anda, badan Anda, mata Anda, telinga Anda, mulut Anda, otak Anda, dan lain-lain.   Saya kira itu adalah hal yang terpenting : Ronaldo tidak bisa sukses di olahraga bola tanpa kakinya, Michael Jordan tidak bisa sukses di olahraga basket tanpa tangannya, Barrack Obama tidak bisa sukses jadi president tanpa mulutnya, dll.

“Jangan menjadi orang rata-rata‚” Buckminster Fuller katakan. Maksudnya adalah memang benar mayoritas orang punya fisik yang normal dalam hal ini di khususkan  mulut (alat komunikasi), tetapi tidak semua orang bisa menggunakan  mulutnya dengan baik sehingga membuahkan  kesuksesan bagi mereka. Yang kita butuhkan sekarang agar tidak menjadi rata-rata orang adalah belajar hal-hal yang melatih otak kita untuk menjadi lebih baik lagi.. Pilihlah pelajaran  yang berguna‚ jika anda mau jadi kaya belajarlah masalah finansial khususnya ikutlah seminar (tidak sepenuhnya benar orang yang sukses di akademis/sekolah akan sukses di masalah finansial : Robert Kiyosaki).

“Ada berapa banyak teman anda dulu  yang pandai no.1 di sekolah menjadi orang kaya saat ini ??

“Ada berapa banyak teman anda dulu yang kurang pandai di sekolah tapi menjadi orang kaya saat ini ??

Di katakan oleh Tung Desem Waringin : Jika anda ingin kaya dan sukses belajarlah juga dari orang yang terbukti telah kaya dan sukses, jangan hanya belajar kepada mereka yang hanya tahu teori saja.
Saya ingat 1 kata-kata dari Barrack Obama yang sangat berpengaruh yang membuat dia menjadi presiden Amerika pertama kalinya yang berkulit hitam, (menurut survey), kata-kata apakah itu ??, Kurang lebihnya seperti ini ; “Saat ini kita tidak butuh pemimpin orang kaya (sambil menyindir saingannya) tetapi yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin yang berasal dari keluarga biasa!! Orang kaya tidak akan mengerti bagaimana mayoritas perasaan dan penderitaan orang-orang amerika yang miskin saat ini!!! Kita butuh pemimpin yang mengerti dan tahu penderitaan kita!, Pilih saya Barrack Obama.”

Dan beberapa tips komunikasi yang sukses sebagai seorang pemimpin adalah sebagai berikut :

1. Jujur  dan terbuka ;  jika kita ingin karyawan kita dapat mempercayai seorang pemimpin atau atasan maka , pemimpin harus berkata jujur dan terbuka. Karena kita tidak dapat menuntut kepercayaan karyawan kepada kita, kalau kita sendiri tidak dapat dipercaya didalam perkataan kita yag tidak jujur dan terbuka. 

2. Focus ; seorang pemimpin haruslah fokus kepada apa yang di bicarakan.

3. Memiliki Cara Pandang yang terbuka

4. Menjadi pendengar yang baik
5. Percaya diri
6. Menghargai pendapat orang lain
7. Biasakan untuk mengucapkan kata maaf, tolong dan terima kasih,ketika kita butuh bantuan seseorang biasakan untuk mengucap kata tolong, maaf , jika kita berbuat salah, dan terima kasih jika kita dapat menyelesaikan tugas mereka.

8. Memiliki wawasan yang luas

9. Memiliki visi yang jelas
10.Memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi.

Inilah tips yang bisa kita ikuti supaya bisa lebih baik berkomunikasi dan pandai berbicara. apakah ini hanya untuk orang tertentu? Tidak!

Intinya, siapapun orangnya sekalipun tidak pandai bicara asalkan mereka mau berubah dan belajar, mereka pasti bisa berhasil. Apalagi mereka yang sudah menjadi seorang pemimpin harus bisa dan mau untuk mengevaluasi diri untuk terus menjadi yang terbaik, khususnya didalam komunikasi , maka yang harus di perhatikan adalah kosakata, cara penyampaiannya, nada/intonasi, dan hal-hal yang lainnya.

Untuk itu diperlukan terus berlatih dan mengevaluasi, kemudian memperbaikinya lagi. Jika diperlukan tanyakan pendapat rekan Anda supaya mendapat penilaian yang objective. Kemampuan berkomunikasi yang baik, mutlak Anda perlukan untuk mencapai keberhasilan Anda.

Sumber : Vibizmanagement.com
 

Mengapa, Apa Yang Kita Pikirkan Itu Begitu Penting?

 

Kualitas kehidupan kita ditentukan oleh kualitas pikiran-pikiran kita. Tentu saja selain seperti faktor-faktor keturunan, kebudayaan kita, lingkungan juga berperan dalam menentukan mutu kehidupan kita, namun demikian harapan untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk, sikap-sikap negative, atau pola-pola perilaku yang merusak yang telah ada bertahun-tahun harus dimulai dengan mengubah cara kita berpikir.

Mengapa, apa yang kita pikirkan itu begitu penting?!  Karena :

1.Kualitas pikiran-pikiran kita inilah yang menentukan kualitas kehidupan kita
2.Kita akan menjadi apa yang kita pikirkan

3.Pikiran-pikiran kita yang menentukan karakter dan sikap kita

Yang membuat hidup seseorang berbeda dengan yang lain adalah kemampuan berpikir yang dimiliki masing-masing individu. Jadi jika Anda menghendaki perubahan diri maka berubahlah dahulu dalam pembaharuan pikiran Anda.

Pada kisah film Facing The Giant, di film yang menceritakan sebuah tim american football yang telah mengalami kekalahan terus menerus, dan akhirnya menjadi tim yang terus mengalami kemenangan demi kemenangan. Seorang pelatih yang bernama Grant Taylor, selama 6 tahun melatih tim football-nya, tim asuhannya selalu gagal, belum sekalipun berhasil menjuarai pertandingan apapun. Ia yang terancam dipecat, para orangtua murid yang menginginkan agar sang pelatih lengser dari kedudukannya agar anak-anak mereka mempunyai masa depan yang lebih cerah.ditinggalkan pemain andalan-nya satu persatu, sebagai pelatih Grant Taylor dianggap selalu gagal membawa asuahannya untuk menjadi pemenang dalam setiap event olahraga dan tidak hanya itu iapun mengalami permasalahan rumah tangga, ia diklaim tidak dapat memberikan keturunan bagi istri tercintanya.

Segala masalah yang datang secara bersamaan membuat hatinya terhimpit dan beratnya beban yang harus ditanggungnya.  Sang Pelatih menjadi sangat stress, kecewa, frustrasi.  Hubungan dan komunikasinya dengan sang istri juga memburuk. Dia kemudian menghukum dan mempersalahkan dirinya sendiri atas semua kegagalan beruntun yang dihadapinya dalam hidupnya. Memang sungguh sangat berat situasi yang dialami oleh pelatih football ini. Meski sebenarnya dia telah berjuang dan berusaha sebaik-baiknya dengan segala kemampuannya untuk melatih timnya, namun hasilnya masih selalu jauh dari yang diharapkan bahkan lebih sering sangat mengecewakan hatinya. Dalam rasa frustrasi yang dalam dia mengurung diri di rumah dan menghabiskan waktu dari hari-harinya dengan membaca dan membaca. Sering dia bahkan tidak bisa tidur atau terbangun tengah malam dan mulai membaca. Sampai akhirnya tertidur kelelahan, dan buku yang ia baca itu memberikan pengertian padanya untuk berubah dalam pembaharuan pikirannya. Paradigma dan pandangan hidupnya berubah drastis, hal inilah yang menjadi titik balik yang akhirnya membawa wajah baru bagi tim american football yang telah bertahun – tahun dibinanya.

Grant Taylor membawa timnya ke tingkat berpikir: berani menghadapi raksasa artinya kita harus berani menghadapi “raksasa” dalam hidup kita. Raksasa itu bisa berupa masalah, rintangan, hambatan, ujian atau apa saja yang “menakutkan”.

Are you facing giants of Fear and failure?

Hold nothing back !

Do not lose heart !

Do not stop fighting !

Do not quit !

Can you give your best !

NEVER LET ANYONE TELL YOU, THAT YOU CAN'T DO IT..!

NEVER GIVE UP! NEVER BACK DOWN! NEVER LOSE FAITH!

Now go face your giants!

Don’t Quit…
Keep Going… Keep Going…

Don’t Quit… Do Your Best…

Give Everything You Got...
Pelatih Grant Taylor tidak menambahkan dosis bakat atau kemampuan ekstra kepada timnya, mereka sudah memiliki sifat tersebut. Yang membuat orang-orang ini berbeda adalah cara berpikir yang baru! Tim itu mengalami hasil-hasil yang sangat mengagumkan.

Proses berpikir kita ini penting karena cara kita berpikir akan menentukan siapa diri kita nantinya.  Kehidupan yang berkemenangan menuntut pola pikir pemenang.

Sumber : Vibizmanagement.com

pengunjung